Bikin Merinding! Ini 30 Cara Hacker Bobol Website Mencuri Database dan Cara Kita Mengatasinya

Bikin Merinding! Ini 30 Cara Hacker Bobol Website Mencuri Database dan Cara Kita Mengatasinya

Di era digital yang semakin maju, keamanan website dan database menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga.

Sayangnya, ada banyak cara bagi para hacker untuk membobol website dan mencuri database dengan mudah.

Berikut adalah 30 cara hacker membobol website dan mencuri database beserta cara kita mengatasinya.

30 Cara Hacker Membobol Website dan Mencuri Database Beserta Cara Kita Mengatasinya

1. SQL Injection

SQL Injection adalah teknik yang paling umum digunakan oleh para hacker untuk membobol website dan mencuri database.

Cara mengatasinya adalah dengan mengamankan kode yang memproses query database dan menggunakan prepared statement.

2. Cross-Site Scripting (XSS)

XSS adalah teknik dimana hacker memasukkan kode berbahaya pada website yang nantinya akan dieksekusi oleh pengguna website.

Cara mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa semua input pengguna telah divalidasi dan dihapus karakter-karakter yang berbahaya.

3. Brute Force Attack

Brute force attack adalah teknik dimana hacker mencoba untuk menebak password dengan mencoba semua kombinasi password yang mungkin.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan password yang kuat dan mengaktifkan fitur pembatasan jumlah percobaan login yang salah.

4. Remote File Inclusion (RFI)

RFI adalah teknik dimana hacker memasukkan file berbahaya pada website dari jarak jauh.

Cara mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa semua input pengguna telah divalidasi dan menggunakan filter untuk menghapus karakter-karakter yang berbahaya.

5. Local File Inclusion (LFI)

LFI adalah teknik dimana hacker memasukkan file berbahaya pada website dari server lokal.

Cara mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa semua input pengguna telah divalidasi dan menggunakan filter untuk menghapus karakter-karakter yang berbahaya.

6. Man-in-the-Middle (MitM) Attack

MitM adalah teknik dimana hacker memanipulasi komunikasi antara pengguna dan server.

Cara mengatasinya adalah dengan mengaktifkan SSL/TLS pada website dan memastikan bahwa sertifikat SSL/TLS telah diverifikasi dengan benar.

7. Password Guessing

Password guessing adalah teknik dimana hacker menebak password dengan menggunakan informasi yang tersedia pada profil pengguna atau password yang umum.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan password yang kuat dan mengaktifkan fitur pembatasan jumlah percobaan login yang salah.

8. Cross-Site Request Forgery (CSRF)

CSRF adalah teknik dimana hacker memanipulasi aksi yang dilakukan oleh pengguna pada website.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan token CSRF pada form dan memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh pengguna hanya dilakukan dari halaman yang sah.

9. DDoS Attack

DDoS Attack adalah teknik dimana hacker mengirimkan banyak request ke server sehingga server menjadi tidak responsif.

Serangan DDoS dapat dilakukan menggunakan berbagai cara, seperti memanfaatkan botnet atau menggunakan teknik amplifikasi.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan firewall yang dapat mendeteksi dan memblokir serangan DDoS. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memperbarui perangkat lunak server secara teratur dan mempertahankan backup data secara teratur untuk memulihkan layanan yang terganggu.

10. Clickjacking

Clickjacking adalah teknik dimana hacker menipu pengguna agar mengklik tautan atau tombol yang sebenarnya tidak mereka inginkan.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan header HTTP X-Frame-Options pada website untuk mencegah website di-embed dalam bingkai (frame) yang berbeda.

11. File Upload Vulnerabilities

File upload vulnerabilities adalah teknik dimana hacker mengunggah file berbahaya ke website dan menjalankannya pada server.

Cara mengatasinya adalah dengan memeriksa dan memvalidasi tipe dan ukuran file yang diunggah serta menggunakan filter untuk menghapus karakter-karakter yang berbahaya.

12. Broken Authentication and Session Management

Broken authentication and session management adalah teknik dimana hacker memanipulasi sesi pengguna atau login ke akun pengguna yang sah.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan mekanisme autentikasi dan manajemen sesi yang kuat dan mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor.

13. Directory Traversal

Directory traversal adalah teknik dimana hacker mengakses file atau direktori yang seharusnya tidak bisa diakses oleh pengguna.

Cara mengatasinya adalah dengan memvalidasi input pengguna dan menggunakan filter untuk menghapus karakter-karakter yang berbahaya.

14. Remote Code Execution (RCE)

RCE adalah teknik dimana hacker memasukkan kode berbahaya pada website dan menjalankannya pada server.

Cara mengatasinya adalah dengan memperbarui semua software pada server dan menghindari penggunaan plugin atau modul yang tidak terpercaya.

15. Denial of Service (DoS)

DoS adalah teknik dimana hacker mengganggu ketersediaan website dengan mengirimkan banyak request atau data sampai server tidak dapat menangani permintaan lagi.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan firewall yang dapat memblokir serangan DoS.

16. DNS Spoofing

DNS Spoofing adalah teknik dimana hacker memanipulasi server DNS dan mengarahkan pengguna ke website yang salah.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan server DNS yang aman dan mengaktifkan DNSSEC.

17. Malware Injection

Malware injection adalah teknik dimana hacker memasukkan file berbahaya pada website yang nantinya akan diunduh dan dieksekusi oleh pengguna website.

Cara mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa semua file yang diunggah ke website telah dipindai dengan antivirus dan menggunakan fitur whitelist untuk membatasi file yang dapat diunggah.

18. Social Engineering

Social engineering adalah teknik dimana hacker memanipulasi pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau akses ke akun mereka.

Cara mengatasinya adalah dengan memberikan pelatihan keamanan cyber kepada pengguna dan memperkuat kebijakan keamanan organisasi.

19. Session Fixation

Session fixation adalah teknik dimana hacker memanipulasi sesi pengguna dengan memberikan ID sesi yang sah kepada pengguna yang tidak sah.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan mekanisme autentikasi dan manajemen sesi yang kuat dan menghasilkan ID sesi baru setelah pengguna berhasil login.

20. Click Fraud

Click fraud adalah teknik dimana hacker memanipulasi pengguna untuk mengklik iklan dengan tujuan untuk menghasilkan uang dari iklan tersebut.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan mekanisme deteksi click fraud pada iklan dan menghindari penggunaan jaringan periklanan yang tidak terpercaya.

21. Phishing

Phishing adalah teknik dimana hacker memanipulasi pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau akses ke akun mereka melalui email atau website palsu.

Cara mengatasinya adalah dengan memberikan pelatihan keamanan cyber kepada pengguna dan memastikan bahwa website yang dikunjungi pengguna adalah website yang sah.

22. Malware Distribution

Malware distribution adalah teknik dimana hacker memanipulasi pengguna untuk mengunduh dan menjalankan file berbahaya pada komputer mereka.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan antivirus yang terkini dan menghindari mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya.

23. Buffer Overflow

Buffer overflow adalah teknik dimana hacker memanipulasi aplikasi untuk menulis data ke memori yang seharusnya tidak mereka akses.

Cara mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa semua input pengguna telah divalidasi dan menggunakan mekanisme untuk mengatur batas buffer pada aplikasi.

24. Zero-Day Exploits

Zero-day exploits adalah teknik dimana hacker memanfaatkan kerentanan pada software yang belum diketahui oleh pengembang atau vendor software.

Cara mengatasinya adalah dengan memperbarui semua software pada server dan menghindari penggunaan software yang tidak terpercaya.

25. Password Reuse

Password reuse adalah teknik dimana hacker menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun dan mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor.

26. File Disclosure Vulnerabilities

File disclosure vulnerabilities adalah teknik dimana hacker mengakses file yang seharusnya tidak dapat diakses oleh pengguna.

Cara mengatasinya adalah dengan memperbarui semua software pada server dan menghindari penggunaan software yang tidak terpercaya.

27. Security Misconfiguration

Security misconfiguration adalah teknik dimana hacker memanfaatkan kesalahan konfigurasi server atau aplikasi untuk memperoleh akses ke website atau database.

Cara mengatasinya adalah dengan melakukan konfigurasi keamanan yang tepat pada server dan aplikasi serta memperbarui software yang digunakan secara berkala.

28. Insecure Cryptographic Storage

Insecure cryptographic storage adalah teknik dimana hacker memperoleh informasi rahasia seperti password atau data kartu kredit dengan mengakses database yang tidak dienkripsi.

Cara mengatasinya adalah dengan mengenkripsi semua informasi rahasia yang disimpan di database menggunakan algoritma enkripsi yang kuat seperti AES.

29. Insecure Communications

Insecure communications adalah teknik dimana hacker memperoleh informasi rahasia seperti password atau data kartu kredit dengan memantau komunikasi antara pengguna dan server.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan SSL/TLS pada website dan memastikan bahwa sertifikat SSL/TLS telah diverifikasi dengan benar.

30. Insufficient Authorization and Authentication

Insufficient authorization and authentication adalah teknik dimana hacker memperoleh akses ke informasi rahasia dengan memanipulasi mekanisme autentikasi atau manajemen sesi.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan mekanisme autentikasi dan manajemen sesi yang kuat dan mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor.

Dalam rangka mengurangi risiko hacker membobol website dan mencuri database, perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan keamanan website dan database.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Melakukan pengujian keamanan secara berkala pada website dan database.
  • Memperbarui semua software yang digunakan secara berkala.
  • Menggunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun dan mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor.
  • Memastikan bahwa semua input pengguna telah divalidasi dan menggunakan filter untuk menghapus karakter-karakter yang berbahaya.
  • Menggunakan firewall yang dapat memblokir serangan DDoS dan mekanisme deteksi click fraud pada iklan.
  • Memberikan pelatihan keamanan cyber kepada pengguna dan memperkuat kebijakan keamanan organisasi.
  • Mengenkripsi semua informasi rahasia yang disimpan di database menggunakan algoritma enkripsi yang kuat seperti AES.
  • Menjalankan SSL/TLS pada website dan memastikan bahwa sertifikat SSL/TLS telah diverifikasi dengan benar.

Dengan mengimplementasikan tindakan-tindakan tersebut, diharapkan risiko hacker membobol website dan mencuri database dapat diminimalkan dan keamanan website dan database dapat terjaga dengan baik.

Konten berasal dari berbagai sumber yang kebenaran dan keakuratannya tetap harus diperhatikan. Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan informasi semata oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan dalam menelaah konten di itcomindo. Segala apapun bentuk kesalahan penulisan dan pemaknaan konten tidak ditujukan untuk apapun. Saran, kritik dan permintaan perbaikan dapat Anda kirim melalui email ke itcomindo.blog[at]gmail.com.

Related Posts

Web design by Budiharyono.com 2024
X