ITComindo
Blog IT

Belajar CSS Coba Pakai 8 CSS Library Terkenal Ini

Belajar CSS Coba Pakai 8 CSS Library Terkenal Ini

CSS library adalah kumpulan kode CSS yang sudah siap digunakan untuk mengatur tampilan suatu halaman web. Dalam hal ini, CSS library berfungsi untuk memudahkan pengembang web dalam mengatur tampilan dan desain situs web mereka dengan cepat dan efisien, tanpa perlu membuat kode CSS dari awal.

CSS library terdiri dari berbagai komponen dan gaya yang sudah dirancang dan siap pakai. Komponen tersebut dapat berupa tombol, navigasi, formulir, ikon, tabel, dan banyak lagi. Setiap komponen memiliki tampilan dan gaya yang telah ditentukan, sehingga pengembang hanya perlu memilih komponen yang dibutuhkan dan menyesuaikannya dengan tampilan yang diinginkan.

Dengan menggunakan CSS library, pengembang web dapat menghemat waktu dan usaha dalam membuat tampilan situs web. Selain itu, CSS library juga memastikan konsistensi tampilan di seluruh situs web, karena pengembang hanya perlu menggunakan komponen yang sama dari library yang sama.

Belajar Css Pakai 8 CSS Library Terkenal

Beberapa contoh CSS library yang populer seperti Bootstrap, Foundation, Materialize, dan banyak lagi. Dalam penggunaannya, CSS library dapat diunduh dari situs web resminya dan diintegrasikan dengan situs web pengembang menggunakan link atau file CSS. Dalam hal ini, pengembang web dapat menghemat waktu dan upaya dalam mengatur tampilan dan desain situs web mereka.

Apakah Harus Menggunakan Css Library?

Tidak, Anda tidak harus menggunakan CSS library untuk mengembangkan situs web Anda. Penggunaan CSS library adalah pilihan dan tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengembang web.

Jika Anda memiliki keterampilan dan waktu yang cukup untuk membuat kode CSS dari awal, atau jika Anda ingin menciptakan tampilan dan desain yang sangat unik dan khusus, maka Anda mungkin tidak perlu menggunakan CSS library. Namun, jika Anda ingin menghemat waktu dan usaha dalam mengatur tampilan dan desain situs web Anda, dan jika Anda ingin memastikan konsistensi tampilan di seluruh situs web Anda, maka CSS library bisa menjadi pilihan yang tepat.

Selain itu, CSS library juga dapat membantu mempercepat proses pengembangan, karena banyak komponen dan gaya sudah dirancang dan siap pakai, sehingga Anda hanya perlu memilih dan menyesuaikan komponen yang dibutuhkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua CSS library cocok untuk setiap proyek dan setiap kebutuhan. Oleh karena itu, sebelum memilih dan menggunakan CSS library, Anda perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi Anda, dan juga mengevaluasi fitur dan kinerja setiap CSS library yang tersedia.

Berikan 10 Alasan Mengapa Harus Menggunakan Css Library

  1. Menghemat waktu dan usaha: CSS library menyediakan banyak komponen dan gaya yang siap pakai, sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu dan usaha dalam membuat kode CSS dari awal.
  2. Konsistensi: CSS library memastikan konsistensi tampilan di seluruh situs web Anda, karena Anda hanya perlu menggunakan komponen yang sama dari library yang sama.
  3. Mudah digunakan: CSS library mudah digunakan bahkan oleh pemula karena menyediakan dokumentasi yang jelas dan mudah dipahami.
  4. Responsif: Banyak CSS library telah dirancang untuk tampilan yang responsif di berbagai perangkat, seperti desktop, tablet, dan ponsel.
  5. Mudah disesuaikan: Meskipun komponen CSS library siap pakai, mereka juga mudah disesuaikan dengan kebutuhan situs web Anda.
  6. Browser kompatibel: CSS library telah diuji dan dioptimalkan untuk berbagai browser web, sehingga dapat menjamin konsistensi tampilan pada setiap browser yang digunakan pengguna.
  7. Fleksibel: CSS library dapat digunakan dalam berbagai jenis proyek, dari situs web kecil hingga proyek besar dan kompleks.
  8. Kinerja yang baik: CSS library seringkali dirancang untuk memiliki kinerja yang baik dengan ukuran file yang relatif kecil.
  9. Membantu dalam pengembangan yang kolaboratif: CSS library memudahkan pengembang web dalam bekerja secara kolaboratif dan memastikan konsistensi tampilan antara pengembang yang berbeda.
  10. Dukungan komunitas yang besar: CSS library memiliki dukungan komunitas yang besar dan aktif, sehingga Anda dapat dengan mudah menemukan solusi dan saran dari pengembang lain jika mengalami masalah atau kesulitan dalam penggunaannya.

Inilah 8 Nama CSS Library Terkenal dan banyak dipakai

  • Bootstrap
  • Foundation
  • Semantic UI
  • Bulma
  • Tailwind CSS
  • Ant Design
  • UIKit
  • Material Design

Bootstrap

Bootstrap adalah salah satu CSS framework yang paling populer saat ini. Dikembangkan oleh Twitter, Bootstrap menyediakan berbagai komponen siap pakai seperti tombol, formulir, navigasi, ikon, dan sebagainya. Bootstrap juga responsif dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.

Bootstrap merupakan kerangka kerja CSS (Cascading Style Sheets) yang populer, yang dirancang untuk membantu pengembang web dalam merancang dan membangun situs web atau aplikasi yang responsif dan konsisten dengan mudah. Diciptakan oleh Twitter dan dirilis pertama kali pada tahun 2011, Bootstrap telah menjadi salah satu framework terdepan untuk membangun antarmuka pengguna yang efisien dan modern.

Berikut adalah beberapa fitur utama dari Bootstrap:

  1. Responsif: Bootstrap dirancang dengan pendekatan mobile-first, yang berarti bahwa framework ini akan menyesuaikan tampilan elemen secara otomatis tergantung pada ukuran layar perangkat yang digunakan. Hal ini memastikan bahwa situs atau aplikasi Anda terlihat dan bekerja dengan baik di berbagai perangkat, seperti desktop, tablet, dan smartphone.
  2. Komponen: Bootstrap menyediakan sejumlah besar komponen UI yang telah dirancang sebelumnya dan dapat digunakan untuk membangun situs web atau aplikasi. Beberapa komponen ini meliputi navigasi, tombol, formulir, kartu, dan banyak lagi. Komponen ini dapat dengan mudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan desain Anda.
  3. Grid System: Bootstrap menggunakan sistem grid berbasis 12 kolom yang memudahkan pengaturan tata letak halaman dan responsif. Sistem grid ini memungkinkan Anda untuk mengatur elemen dengan mudah dan fleksibel, serta memastikan bahwa tata letak Anda akan berfungsi dengan baik pada berbagai ukuran layar.
  4. Utilitas: Bootstrap menyediakan berbagai utilitas CSS yang dapat membantu Anda menyesuaikan gaya, tata letak, dan responsivitas elemen. Utilitas ini mencakup perataan teks, pemosisian, margin, padding, dan banyak lagi.
  5. Kustomisasi: Bootstrap memungkinkan Anda untuk mengkustomisasi berbagai aspek framework, seperti warna, font, dan komponen. Anda dapat melakukannya dengan mengedit file sumber SCSS atau dengan menggunakan alat kustomisasi yang tersedia di situs resmi Bootstrap.
  6. Komunitas dan Dukungan: Bootstrap didukung oleh komunitas yang besar dan aktif, yang terus berkontribusi untuk mengembangkan dan meningkatkan framework. Anda dapat menemukan banyak sumber daya, seperti tutorial, templat, dan plugin, yang akan membantu Anda mempelajari dan menggunakan Bootstrap dengan lebih efektif.

Untuk mulai menggunakan Bootstrap, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka di https://getbootstrap.com/. Di sana Anda akan menemukan dokumentasi lengkap, contoh, dan sumber daya lainnya yang akan membantu Anda dalam memahami dan mengimplementasikan Bootstrap dalam proyek Anda.

Foundation

Foundation adalah framework CSS responsif dan ramah seluler yang dikembangkan oleh ZURB. Foundation dirancang untuk membantu pengembang web dalam membangun situs dan aplikasi web yang responsif, efisien, dan mudah diakses.

Salah satu kelebihan Foundation adalah fleksibilitas dan modularitasnya, yang memungkinkan pengguna untuk memilih komponen tertentu yang mereka butuhkan untuk proyek mereka.

Berikut adalah beberapa fitur utama dari Foundation:

  1. Desain responsif: Foundation dirancang untuk bekerja dengan baik pada berbagai ukuran layar dan perangkat, dari desktop hingga tablet dan smartphone. Dengan menggunakan sistem grid fleksibel dan responsif, Foundation memudahkan pengembang untuk merancang tata letak yang menyesuaikan diri dengan perubahan ukuran layar.
  2. Komponen pra-dibangun: Foundation menyediakan banyak komponen pra-dibangun yang umum digunakan dalam pengembangan web, seperti tombol, kartu, navigasi, dan formulir. Komponen ini dapat dengan mudah disesuaikan dan diterapkan dalam proyek Anda, menghemat waktu dan upaya dalam merancang elemen UI dari awal.
  3. Kustomisasi mudah: Salah satu keunggulan Foundation adalah kemudahannya dalam kustomisasi. Anda dapat mengubah tampilan dan nuansa framework dengan mengedit variabel Sass yang disediakan, membuat tema yang unik dan kohesif untuk situs atau aplikasi Anda.
  4. Aksesibilitas: Foundation mengutamakan aksesibilitas dalam desain dan kode, yang memastikan bahwa situs atau aplikasi Anda mudah digunakan oleh berbagai pengguna, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau teknologi. Foundation mengikuti praktik terbaik WCAG dan ARIA untuk aksesibilitas.
  5. Integrasi JavaScript: Foundation juga menyertakan komponen JavaScript yang berguna, seperti modals, tooltip, dan menu off-canvas. Library JavaScript ini bekerja dengan baik dengan komponen CSS dan memungkinkan fungsionalitas yang lebih kompleks dalam aplikasi web Anda.
  6. Dokumentasi dan dukungan: Foundation memiliki dokumentasi yang luas dan komunitas yang aktif untuk membantu pengguna baru memulai dan mengatasi masalah yang mungkin dihadapi.

Untuk memulai dengan Foundation, Anda bisa mengunjungi situs resmi mereka di https://get.foundation/. Di sana, Anda akan menemukan dokumentasi, panduan, dan contoh kode untuk membantu Anda memahami cara kerja Foundation dan bagaimana menggunakannya dalam proyek Anda.

Semantic Ui

Semantic UI adalah CSS framework yang menggunakan bahasa natural untuk menggambarkan komponen dan tata letaknya. Ini membuatnya sangat mudah dipahami dan digunakan. Semantic UI juga menyediakan banyak komponen siap pakai dan memiliki banyak tema yang tersedia.

Semantic UI adalah kerangka kerja CSS yang dibangun untuk memudahkan proses desain dan pengembangan tampilan antarmuka pengguna. Salah satu keunggulan Semantic UI adalah penggunaan kelas yang mudah dimengerti dan memiliki nama yang berkaitan dengan fungsi atau tampilan elemen tersebut.

Situs resmi Semantic UI dapat diakses di: https://semantic-ui.com/

Berikut ini beberapa poin penting tentang Semantic UI:

  1. Intuitif: Semantic UI menggunakan terminologi manusiawi dan sistem kelas yang mudah dipahami, sehingga memudahkan para pengembang untuk memahami dan menggunakan kerangka kerja ini.
  2. Komponen: Semantic UI menyediakan berbagai macam komponen yang umum digunakan dalam pengembangan web, seperti tombol, menu, kartu, dan lainnya. Semua komponen ini dirancang dengan gaya yang konsisten dan mudah diintegrasikan ke dalam proyek Anda.
  3. Responsif: Semantic UI dirancang dengan pendekatan mobile-first, yang berarti komponennya akan bekerja dengan baik pada perangkat seluler dan desktop. Selain itu, Semantic UI menyediakan sistem grid fleksibel yang memudahkan Anda dalam mengatur tata letak konten.
  4. Kustomisasi: Dengan menggunakan LESS atau SASS sebagai preprocessor CSS, Semantic UI memungkinkan Anda untuk mengkustomisasi tampilan dan gaya sesuai kebutuhan proyek Anda. Anda dapat mengubah variabel, mengimpor komponen tertentu, atau bahkan membuat tema sendiri.
  5. Integrasi: Semantic UI mudah diintegrasikan dengan berbagai library dan kerangka kerja populer seperti React, Angular, dan Vue.js. Hal ini memudahkan Anda untuk menggabungkan komponen-komponen Semantic UI ke dalam aplikasi yang dibangun menggunakan kerangka kerja tersebut.
  6. Dokumentasi: Semantic UI memiliki dokumentasi yang lengkap, mencakup contoh penggunaan, kode sumber, dan penjelasan tentang setiap komponen dan fitur yang disediakan. Hal ini memudahkan pengguna untuk memahami dan mengimplementasikan Semantic UI dalam proyek mereka.

Untuk mulai menggunakan Semantic UI, Anda dapat mengikuti panduan pemasangan yang tersedia di situs resmi: https://semantic-ui.com/introduction/getting-started.html

Bulma

Bulma adalah CSS framework yang relatif baru, tetapi telah menjadi populer karena fokusnya pada kemudahan penggunaan dan kecepatan. Bulma tidak memerlukan JavaScript untuk berfungsi dan sangat mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Bulma juga responsif dan menyediakan banyak komponen siap pakai.

Bulma adalah kerangka kerja CSS yang modern, ringan, dan responsif, yang dibangun dengan menggunakan Flexbox, sebuah sistem tata letak CSS yang fleksibel dan efisien. Bulma dirancang untuk memberikan tampilan yang bersih dan mudah disesuaikan untuk berbagai proyek web. Dibandingkan dengan kerangka kerja CSS lain seperti Bootstrap atau Foundation, Bulma menawarkan pendekatan yang lebih sederhana dan mudah dipelajari.

Berikut adalah beberapa fitur utama dari Bulma:

  1. Responsif: Bulma memiliki sistem grid yang responsif yang memungkinkan Anda merancang tampilan yang bekerja dengan baik di berbagai perangkat dan ukuran layar.
  2. Modular: Bulma terdiri dari komponen modular yang dapat Anda impor dan gunakan sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengurangi ukuran file CSS dan mempercepat waktu pemuatan halaman.
  3. Mudah disesuaikan: Bulma menggunakan variabel Sass yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan warna, ukuran, dan tata letak dengan mudah.
  4. Tidak bergantung pada JavaScript: Tidak seperti beberapa kerangka kerja CSS lainnya, Bulma tidak memerlukan dependensi JavaScript, yang membuatnya lebih ringan dan lebih mudah diintegrasikan ke dalam proyek Anda.
  5. Komponen yang kaya: Bulma memiliki berbagai komponen yang siap pakai, seperti tombol, kartu, formulir, dropdown, notifikasi, dan banyak lagi.
  6. Dukungan untuk Flexbox: Bulma memanfaatkan Flexbox untuk mengatur tata letak elemen dengan lebih efisien dan fleksibel, memudahkan pengguna untuk membuat tata letak yang kompleks.

Anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi tentang Bulma dan dokumentasinya dengan mengunjungi situs resminya di https://bulma.io/. Di sana, Anda akan menemukan panduan langkah demi langkah tentang cara menggunakan Bulma, contoh kode, serta tips dan trik untuk mengoptimalkan penggunaan kerangka kerja ini dalam proyek Anda.

Tailwind Css

Tailwind CSS adalah CSS framework yang unik, karena tidak menyediakan komponen siap pakai seperti framework lain. Sebaliknya, Tailwind CSS menyediakan banyak kelas utilitas yang dapat digunakan untuk membangun tampilan dengan cepat dan mudah. Tailwind CSS juga sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Tailwind CSS adalah sebuah framework CSS yang dibangun dengan fokus pada utilitas dan kecepatan dalam pengembangan desain. Framework ini dirancang untuk mempermudah developer dalam mengatur tampilan antarmuka aplikasi dengan lebih cepat dan fleksibel. Berikut ini adalah beberapa informasi yang lebih lengkap mengenai Tailwind CSS:

Konsep Utility-First:

Tailwind CSS mengusung konsep "utility-first", yang berarti bahwa developer akan menggunakan sejumlah kelas utilitas yang telah disediakan untuk membangun tampilan desain. Dibandingkan dengan menggunakan pendekatan komponen, pendekatan utility-first memungkinkan developer untuk menghindari pembuatan kode CSS yang redundan dan meningkatkan kecepatan pengembangan.

Responsif

Tailwind CSS mendukung desain responsif dengan mudah melalui kelas utilitas yang disediakan. Developer dapat menyesuaikan tampilan antarmuka untuk berbagai ukuran layar dan perangkat dengan menambahkan prefiks seperti sm:, md:, lg:, dan xl: pada kelas utilitas.

Customizable:

Tailwind CSS sangat mudah untuk dikustomisasi sesuai kebutuhan proyek. Developer dapat mengubah konfigurasi default seperti warna, font, ukuran, dan lain-lain melalui berkas konfigurasi Tailwind. Selain itu, developer juga dapat menambahkan kelas utilitas baru atau menggabungkan beberapa kelas utilitas menjadi satu kelas komponen yang lebih spesifik.

Plugin Ecosystem:

Tailwind CSS menyediakan ekosistem plugin yang memungkinkan developer untuk menambahkan fungsionalitas baru atau menggantikan fungsionalitas default. Beberapa plugin populer yang tersedia meliputi Typography, Forms, dan aspect-ratio.

Komunitas Dan Dukungan:

Tailwind CSS memiliki komunitas yang aktif dan terus berkembang, yang membantu developer dalam berbagi ide, sumber daya, dan solusi. Tailwind CSS juga didukung oleh dokumentasi yang lengkap dan mudah dimengerti.

Ant Design

Ant Design adalah CSS framework yang dikembangkan oleh Alibaba. Ant Design menyediakan banyak komponen siap pakai seperti formulir, tabel, dan sebagainya, dan sangat cocok untuk proyek besar dan kompleks. Ant Design juga responsif dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.

Ant Design adalah salah satu kerangka kerja (framework) CSS yang sangat populer yang dibuat oleh tim desainer dan pengembang dari perusahaan teknologi Cina, Alibaba. Framework ini dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dengan menyediakan serangkaian komponen dan pola desain yang siap digunakan untuk membangun antarmuka pengguna yang konsisten dan menarik. Ant Design didasarkan pada prinsip-prinsip desain yang telah teruji dan terbukti serta mengikuti spesifikasi desain Material Design milik Google. Berikut adalah beberapa aspek penting dari Ant Design:

  1. Komponen: Ant Design menyediakan lebih dari 50 komponen yang siap digunakan, seperti tombol, formulir, tabel, kartu, tooltip, dan banyak lagi. Komponen-komponen ini membantu pengembang untuk dengan cepat membangun antarmuka pengguna yang konsisten dan menarik tanpa perlu menghabiskan waktu untuk merancang dan mengembangkan komponen dari awal.
  2. Sistem Grid: Ant Design menggunakan sistem grid yang fleksibel dan responsif untuk membantu pengembang mengatur tata letak antarmuka pengguna. Sistem grid ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mengatur komponen dalam berbagai resolusi layar dan perangkat.
  3. Desain Responsif: Ant Design dirancang untuk bekerja dengan baik pada berbagai ukuran layar dan perangkat, mulai dari smartphone hingga desktop. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang dapat beradaptasi dengan berbagai perangkat dan ukuran layar dengan sedikit usaha tambahan.
  4. Tema dan Kustomisasi: Ant Design memungkinkan pengembang untuk dengan mudah menyesuaikan tampilan dan gaya aplikasi mereka dengan menggunakan sistem tema yang fleksibel. Anda dapat mengubah warna, ukuran font, dan banyak aspek lain dari tampilan aplikasi Anda hanya dengan mengubah beberapa variabel dalam file tema.
  5. Dokumentasi dan Komunitas: Ant Design memiliki dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami yang mencakup contoh penggunaan, panduan, dan kode sumber untuk setiap komponen. Selain itu, Ant Design memiliki komunitas yang besar dan aktif yang dapat membantu pengembang dalam menyelesaikan masalah dan mempelajari praktik terbaik dalam penggunaan framework ini.
  6. Integrasi dengan React, Angular, dan Vue: Ant Design memiliki integrasi yang baik dengan pustaka JavaScript populer seperti React, Angular, dan Vue. Hal ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah menggabungkan komponen Ant Design ke dalam aplikasi yang dibangun dengan pustaka tersebut.

Untuk memulai dengan Ant Design, Anda dapat mengunjungi situs web resminya di https://ant.design/. Di sana, Anda akan menemukan dokumentasi lengkap, contoh kode, dan panduan untuk membantu Anda memahami dan menggunakan framework ini dalam proyek Anda.

Uikit

UIKit adalah CSS framework yang fokus pada desain modern dan responsif. UIKit menyediakan banyak komponen siap pakai, termasuk tombol, ikon, navigasi, dan sebagainya. Yang membuat UIKit menonjol adalah kemampuannya untuk menangani animasi dan efek visual yang kompleks.

UIKit adalah sebuah framework CSS yang ringan dan modular, yang dikembangkan oleh YOOtheme. Framework ini dirancang untuk memudahkan pengembangan antarmuka pengguna yang responsif, modern, dan elegan untuk aplikasi web dan situs web. UIKit menawarkan berbagai komponen dan utilitas yang membantu para pengembang dalam mendesain dan membangun antarmuka yang konsisten dan responsif dengan mudah. Berikut adalah beberapa fitur utama dari UIKit:

  1. Desain modular: UIKit terdiri dari komponen yang modular dan terpisah, yang memungkinkan Anda untuk mengimpor dan menggunakan hanya komponen yang Anda butuhkan untuk proyek Anda. Ini membantu mengurangi ukuran file CSS dan meningkatkan kinerja.
  2. Responsif: UIKit dirancang dengan pendekatan mobile-first, yang berarti bahwa semua komponen yang ada di dalamnya sudah dioptimalkan untuk berbagai ukuran layar dan perangkat. Dengan menggunakan sistem grid yang fleksibel dan mudah digunakan, Anda dapat dengan mudah mengatur tata letak responsif untuk situs atau aplikasi Anda.
  3. Kustomisasi: UIKit menawarkan berbagai variabel dan opsi konfigurasi yang memungkinkan Anda mengkustomisasi tampilan dan perilaku komponen sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Anda juga dapat membuat tema Anda sendiri dengan mudah menggunakan sistem kustomisasi yang disediakan.
  4. Komponen: UIKit menyediakan banyak komponen siap pakai, seperti tombol, navigasi, kartu, modal, dan lainnya, yang dapat Anda gunakan untuk membangun antarmuka yang konsisten dan profesional. Komponen-komponen ini dirancang dengan gaya yang netral dan mudah disesuaikan.
  5. Animasi: UIKit mencakup pustaka animasi yang memungkinkan Anda menambahkan transisi dan efek animasi yang halus pada komponen dan elemen di situs atau aplikasi Anda. Dukungan ini meliputi animasi dasar seperti fade, slide, dan zoom, serta animasi yang lebih kompleks.
  6. Dokumentasi: UIKit dilengkapi dengan dokumentasi yang sangat baik yang mencakup panduan penggunaan, contoh, dan referensi API. Dokumentasi ini membantu Anda memahami cara kerja framework dan bagaimana menggunakannya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  7. Kompatibilitas: UIKit kompatibel dengan semua peramban modern, termasuk Google Chrome, Mozilla Firefox, Apple Safari, dan Microsoft Edge. Selain itu, UIKit juga kompatibel dengan Node.js dan NPM, yang memungkinkan Anda mengintegrasikannya ke dalam proyek berbasis Node.js.

Untuk memulai dengan UIKit, Anda dapat mengunjungi situs resminya di https://getuikit.com/. Di sini, Anda akan menemukan tautan untuk mengunduh framework, dokumentasi, dan contoh proyek yang bisa membantu Anda memahami cara kerja dan menggunakan UIKit dalam proyek Anda.

Material Design

Material Design adalah sistem desain yang dikembangkan oleh Google pada tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menciptakan tampilan yang konsisten, intuitif, dan responsif di berbagai platform dan perangkat. Prinsip-prinsip Material Design didasarkan pada interaksi fisik yang nyata, seperti permukaan, tata letak, teks, gambar, dan animasi, serta bagaimana mereka bekerja bersama dalam konteks digital.

Material Design CSS framework adalah implementasi dari prinsip-prinsip Material Design dalam bentuk kode CSS dan JavaScript yang siap digunakan. Beberapa kerangka kerja populer yang mengikuti prinsip Material Design antara lain:

  1. Materialize CSS (https://materializecss.com/) Materialize CSS adalah kerangka kerja CSS dan JavaScript yang responsif, berbasis pada prinsip-prinsip Material Design. Framework ini menyediakan berbagai komponen siap pakai, seperti tombol, kartu, dan navigasi, yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam proyek web Anda.
  2. Material Design Lite (https://getmdl.io/) Material Design Lite (MDL) merupakan implementasi ringan dari Material Design yang dikembangkan oleh Google. MDL menyediakan seperangkat komponen CSS dan JavaScript yang dirancang untuk digunakan dalam proyek web sederhana tanpa perlu menambahkan banyak kode atau berat halaman.
  3. Material-UI (https://mui.com/) Material-UI adalah pustaka komponen React yang populer yang mengikuti prinsip Material Design. Pustaka ini menyediakan berbagai komponen siap pakai yang dirancang khusus untuk penggunaan dengan perpustakaan React dan memungkinkan pengembang untuk dengan mudah menerapkan Material Design pada proyek mereka.
  4. Vuetify (https://vuetifyjs.com/) Vuetify adalah pustaka komponen Material Design untuk Vue.js, sebuah kerangka kerja JavaScript progresif. Vuetify menyediakan lebih dari 80 komponen yang siap pakai, seperti tombol, navigasi, dan kartu, yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam proyek Vue.js Anda.
  5. Angular Material (https://material.angular.io/) Angular Material adalah pustaka komponen Material Design untuk Angular, sebuah platform pengembangan aplikasi web populer. Pustaka ini menyediakan berbagai komponen yang dirancang khusus untuk digunakan dengan Angular dan memungkinkan pengembang untuk dengan mudah menerapkan Material Design pada proyek mereka.

Menggunakan salah satu dari framework CSS Material Design ini akan membantu Anda menerapkan prinsip desain yang konsisten, responsif, dan modern pada proyek web Anda. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan manfaat dari dukungan komunitas dan dokumentasi yang luas yang disediakan oleh para pengembang framework tersebut.